Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2023

Puisi - Cinta Pada Cermin

Gambar
Tidakkah engkau melihat cinta di belakang cermin Walau sama dekatnya dengan perasaan tapi semu Hingga tak satu hati pun bisa menangkapnya Sebab kau tidak merelakan sinar mata menembusnya Andaikan engkau menggantinya seumpama pipimu Niscaya terdapatlah cinta yang semakin dekat Lebih dekat dari perasaan yang terfokus itu Namun tidak sebesar yang diharapkan Dan lagi semuanya masih tetap semu Kecuali jika engkau rela membuka tabir matamu Memperlihatkan cekungan matamu Di sana sudah menunggu hati yang putih Mendamba cinta sejati Tak peduli ke arah mana bumi dipijak Tak peduli seberapa besar cinta diwartakan Asalkan cinta sejati itu.... Bersemayam di hatimu yang suci Depok, 3 November 2009

Puisi - MARI MENGHITUNG HUTANG

Gambar
Hutang dihitung Jangan hitung dihutang Menghitung hutang Jangan menghutang hitung Hutangan dihitung-hitung Jangan hitungan dihutang-hutang Memperhitungkan hutang Jangan memperhutangkan hitung Hutang diperhitungkan Jangan hitung diperhutangkan Hitunglah hutang ! Jangan hutanglah hitung ! Jadi, mari menghitung hutang !!!! Depok, 16 Oktober 2009

Puisi - Cinta Tanah Air dan Korupsi

Mereka berat hari Karena cintanya pada negeri Cinta pada bangsa, tanah air Juga pada korupsi Satu persatu pakaian ditanggalkan Berlari di seantero pasar Dihardiknya anjing kecil di ujung gang Diajaknya berdansa kecoa liar Di meja makan mulutnya seperti ular Di mimbar berkata Kami orang ramah pada apa saja Tikus pun kami beri salam pertemanan Ayam yang mendengar pun berkelakar Kami lebih tahu arti persekongkolan Dari mimbar ke mimbar Tikus ke tikus Ayam ke ayam Tak henti sesumbar keramahan Ramah pada negeri, bangsa Tanah air Juga pada korupsi Depok, 30 Oktober 2009

Puisi - LUMUTAN

                                                            Puisi Otokritik Saya punya potret lumutan Saya pikir sebelas tahun umurnya Saya bersihkan tiap pagi dengan kain halus Saya jaga warnanya agar tidak semakin pudar Saya simpan dalam bingkai mahal Saya pajang di panggung kehormatan Saya pandang setiap pagi dan petang Saya timang-timang menjelang tidur Saya dekap di kala mimpi Saya pamerkan kepada kawan Saya wartakan kepada dunia Saya ikut sertakan lomba dan menang Saya peras khasiatnya Saya ambil manfaatnya Saya makan keringatnya Saya sayang padanya Saya ulang lagi m...

Puisi - AKU BERKAWAN DIRIKU

Gambar
Aku berkawan diriku, di kelelahan Kelam Benalu hati menjiwa Suci – Ternoda Aku tersudut di emperan nafsu Seandainya perhitungan bukan untukku Dan kelahiran berganti Ku kan tinggal Kembali, atau bersama hamba suci Namun kepastian Di hadapan Pemilik Aku menghadapi tuntutan Maka aku harus hidup bersama diriku Depok, 23 Mei ‘96 Puisi ini aku buat di kamar kosanku di Kukusan Depok saat aku masih kuliah. Puisi ini pernah dimuat di Buletin 'LUGAS', adalah buletin bulanan Karyawan PT Sanyo Jaya Component Indonesia Divisi VTR

Puisi - Maaf

Maaf Pak, saya memang orang kaya Silakan ambil semua yang saya punya Tapi tolong jangan ambil hutang saya Sebab itu warisan berharga anak cucu saya Maaf Pak, saya memang orang beradab Silakan ambil semua yang saya punya Tapi tolong jangan ambil rasa malu saya Sebab saya memang sudah tidak punya Maaf Pak, saya memang konglomerat Silakan ambil semua yang saya punya Tapi tolong jangan ambil recehan saya Sebab recehan memuluskan jalan saya Maaf Pak, saya memang orang cerdas Silakan ambil semua yang saya punya Tapi tolong jangan ambil kepintaran saya Sebab sedang saya gunakan untuk ngakali Maaf Pak, saya memang seorang birokrat Silakan ambil semua yang saya punya Tapi tolong jangan ambil alat tulis saya Sebab tanda tangan saya mahal harganya Maaf Pak, saya memang seorang politikus Silakan ambil semua yang saya punya Tapi tolong jangan ambil perolehan suara saya Sebab saya takut masuk rumah sakit jiwa Maaf Pak, saya memang orang beragama Silakan ambil semua yang saya punya Tapi tolong janga...

Puisi - KATAMU KITA BERANGAN

Gambar
Katamu kita berangan duduk bersama Nyata telah berlalu Katamu kita berangan sampai di sisi Sudah tak urung Mengapa harus kita, menoleh ke belakang Sedang jari-jemari tetap menggenggam Aku tak mungkin berucap kasih Andai mata tak bersinar Hanya saat kamu tertunduk aku bisa menyadari Betapa luas impian kita Hendaknya kita kembali dengan sejuta debaran Melangkah dalam irama kepastian Kataku kita harus hidup bersama, keinginan Dalam belahan sayang Katamu kita berangan bersenandung bahagia Depok, 23 September 1995

Puisi - Sepenggal Doa

Sepenggal Doa Ya Allah ya Tuhan kami Wakil-wakil kami di sana ya Allah Menempati ruang yang begitu mewah begitu megah begitu indah Kabarnya baru direnovasi Biayanya 20 Milyar ya Allah Ya Allah ya Tuhan Kami..... mudah-mudahan ya Allah, Kami yang diwakilinya Dapat menempati ruangan yang lebih dari itu Ruangan syurgaMu Ya Allah Amiiin........ Depok, 13 Januari 2012

Puisi - Di Ujung Masa

Gambar
Jalanan sepi Jalanan basah Tanpa suara jangkrik Tanpa suara kodok Tanpa bising mesin motor Bulan tidak mengambang, sembunyi Bintang hanya mengejek mereka yang gelisah Mendung menggantung kelam Apakah pertanda semua pecinta sedang terlelap Menyelami buaian di batas alam Mengarungi samudra harapan Kemanakah mereka para pengelana mengembara Berbekal seteguk lamunan Berjumpa dengan siapakah Di ujung masa..... Depok, 07 Januari 2012

Puisi - DI NEGERIKU

  Di negeriku ada matamu berhias celak tebal Yang tidak bisa terpejam di kala tidur sampai kokok ayam memanggil sang fajar Mengamati setiap desah nafas ketika masih di paru-paru kau catat di sipit matamu Dan ketika keluar kau hisap dalam-dalam sambil melotot Di negeriku ada tanganmu berjam tangan rolex dan gelang platina Yang tidak bisa diam ketika kau terbaring tak sadar Memukuli setiap   perlawanan Menjerat dengan aturan setan Di negeriku ada kakimu bersepatu baja Yang tidak bisa selalu di tempat ketika bantalmu basah Menginjak-injak setiap kepala Menendang dan menyepak bagai kuda perang Di negeriku........ha...ha...ha   Depok, 6 Juni 2001

Puisi - SEJAK KAU MENANGIS

Gambar
             Buat Si Non yg diterima di SMK Negeri                      Sidakaton, 13 Juli 1994 Selamat malam Non Boleh aku duduk di sini Hadir dalam kebahagiaanmu Bersama senyum manismu Kubawakan engkau seikat bunga kata Hanya untukmu Non   Non, Pernah aku datang Dan kau menerima Cukup bagiku Ma’ kasih Non Non, Kutatap matamu yang beku Ingin kujejaki matamu Kan kubuka rahasia yang ada Kujinakkan sinar matamu yang garang Kutinggalkan benih cinta Kala engkau menangis Bulir air matamu sebagai buah Dan akupun tersenyum bangga Walau karenanya engkau akan membenciku   Non, Andai aku hidup dalam mimpi Kau berada di batas angan Kutarik lenganmu, sedang kau meronta Kubawa berlari Sampai kau menangis Kan kubisikkan kau sudah dewasa   Non, Hari ini kebahagiaan kita sama Tambah satu jejak langkahmu Aku bahagia Kau harus mengerti Kau bukan anak kecil lagi Jejak terakhirmu adalah akhir kekanak...

Puisi - KUTUNGGU NYALA

  Selama keraguan membimbing jiwa Selama kegelisahan membungkam dada Ketika hempasan-hempasan badai memerlukan cinta Selama merah tetap merah Aku menunggu nyala   Aku tak peduli awan Atau jika hari telah menepi   Seandainya kesombongan berbicara, dan Keingkaran bercengkerama Selama nafas tetap garang Aku tegap   Kuingin diam di samping Berjalan, berkeringat lalu tersenyum Lebih dalam berbunga   Syarat yang akan datang mengorbankan keindahan Kemantapan akan diri Kebisingan akan rindu   Karena hari aku menunggu Karena hati aku menanti     Kukusan, 4 Oktober 1995

Cerpen - Kado Ulang Tahun

Gambar
  “Daarrr!!” Setengah mati aku kaget. Begitu tiba-tibanya adikku menyentakku dari balik pintu. Sama sekali aku tidak tahu kalau adikku ada di balik pintu. Aku sangat terburu-buru sampai lupa mengucap salam dan langsung membuka pintu rumah. Maklum banyak kerjaan, tadi di kantor ada perintah lembur yang mendadak, terpaksa aku harus ke kantor lagi. “Adu De, koq nakal sekali sih, untung Mamas enggak jantungan” Ujarku mengomentari ulah adikku. “Abisnya Mamas enggak ngasih salam sih” Adikku membela diri, menyalahkan aku. Kupegang pundak adikku sambil memberi nasehat, “Iya Mamas yang salah, tapi jangan begitu dong caranya, kalau Mamas sakit bagaimana? Siapa yang nemenin Ade, siapa yang mau membantu Ade mengerjakan PR?” “Iya…iya enggak lagi deh. Eh Mas sini deh sebentar” Adikku mengajakku ke kamarnya sambil menarik lenganku sedikit memaksa. “Ada apa sih De, Mamas buru-buru nih mau ke kantor lagi.” Aku menolak ajakannya sambil berusaha melepaskan pegangan adikku. Kulihat roma...

Puisi - IRAMAKU

Gambar
                                    Buat Adeku Desir darah membawa iramaku Detak jantungnya, Lambang cinta Sepasang mata yang berirama Sepasang hati yang bernyanyi;        Tentang sayang dan keadilan     Tertanam    Tentang kasih dan kebenaran   Kunyatakan   Iramaku mengembara pada rindu, Hidup bersama jiwa, Dan fitrah di dalam kesuciannya Osaka, 26 Juni 1999    

Puisi - DALAM CINTAMU

Gambar
  Sedangkan aku dalam cintamu Mengapa kau permainkan diriku Apakah hanya karena lukisan aku terbelah Apakah cinta memang sedingin tanganmu Kau adalah cinta yang terjatuh Dan aku menempati dua mata yang basah Sebenarnya laut dan hatiku kan meluap Sebenarnya hati dan darahku kan mendidih Maka kan kuperhatikan Apakah ini demi kesetiaan Mengapa aku tak mendapatkannya Depok, 21 Juni 1996

Cerpen - Keindahan Cinta Hapsi

Gambar
Wahai buluh perindu Nyanyikanlah aku tentang kisah cinta Nyanyikan dengan nada-nada merdu Yang membangkitkan kenangan indah Ketika kami melewati hamparan sawah Berlatar gunung menjulang di kaki langit Kawanan burung bernyanyi mencuri hati Meninabobokan penjaga padi Serumpun padi menari dibelai angin Membuat banyak senyum petani Pa tani bercengkerama dengan ibu pertiwi Membelai dengan alunan cangkulnya Alunan irama padi berdendang riang Menunggu ani-ani menyentuhnya Sentuhan surya mengubah musim berganti Menyuburkan berbagai harapan abadi Laksana harapan kami. Pada suatu sore yang indah Kisdanu dan Hapsari berboncengan sepeda motor menikmati indahnya alam pedesaan, melewati hamparan sawah berlatar gunung menjulang di kaki langit, berteman kawanan burung yang bernyanyi riang mencuri hati, meninabobokan penjaga padi. Hapsari asyik memandangi serumpun padi yang menari-nari dibelai semilir angin yang juga menerpa rambutnya yang semakin menambah kecantikannya. Sore itu Hapsari terlihat s...

✨ Tentang Penulis ✨

Setiap cerita lahir dari harapan, doa, dan cinta yang tersembunyi.
Siapakah sosok di balik kisah-kisah ini? Temukan jawabannya...

CERPEN KARYA ANAFIS '93

Buku kumpulan cerpen ini menghadirkan delapan kisah yang merentang dari cinta masa remaja, persahabatan, pengorbanan, hingga perenungan spiritual. Masing-masing cerita bukan sekadar fiksi, tetapi berangkat dari pengalaman batin yang diolah menjadi narasi penuh makna

Seorang dosen Fisika menemukan makna cinta melalui mahasiswinya, saat hukum gravitasi berubah menjadi metafora tentang rasa yang saling menarik namun tak bisa dimiliki. Cinta di antara mereka tidak pernah terucap, hanya hadir dalam bentuk pengertian, penghormatan, dan kenangan yang tak lekang oleh waktu.

Dalam perjalanannya sebagai gadis sederhana yang jatuh cinta pada rekan kerja barunya, Adipta harus belajar menerima kenyataan pahit bahwa debar yang ia simpan tak pernah berbalas, hingga akhirnya ia menemukan bahwa cinta sejati bukan selalu tentang memiliki, melainkan tentang kerelaan untuk mencintai dalam diam dan merelakannya lewat doa.

Cerita ini mengisahkan cinta tragis antara Baridin, pemuda miskin Jagapura Lor Kabupaten Cirebon, dan Suratminah, putri juragan kaya, yang berakhir nestapa oleh jurang derajat, hinaan, dan takdir.

Cerpen Remaja ini mengisahkan tentang cinta pertama yang lahir di bawah nyala api unggun, terjaga dalam diam, dan abadi dalam kenangan.

Cerpen ini menyiratkan perjalanan tobat dan kesadaran spiritual yang dalam, serta pencarian akan rekonsiliasi dengan diri sendiri — sebagai langkah awal untuk menata hidup yang lebih baik.

Kisah tragis tentang Dirman dan Surti, dua sejoli yang cintanya kandas oleh kepercayaan weton hingga berakhir di dua pusara berdampingan, menjadi pelajaran bahwa hidup dan mati hanyalah di tangan Allah, bukan ramalan.

Di balik senyum dan jilbabnya yang teduh, Anggraeni menyembunyikan cinta sunyi pada dosennya—cinta yang tak pernah berani ia ucapkan, hanya bisa ia rawat dalam doa dan diam, tumbuh sebagai rahasia manis sekaligus luka halus yang terus ia tanggung sendirian

Kasih dalam Sebutan Adik adalah kisah epistolari tentang hubungan yang bermula dari panggilan kakak-adik antara Ati dan Azis, namun perlahan berkembang menjadi cinta yang indah sekaligus rumit, terjalin lewat surat, kerinduan, dan pertanyaan tentang batas kasih sayang.

Kisah ini mengurai pertemuan seorang trainee Indonesia dan Haruka di Osaka, yang masih dibayangi hubungan pahitnya dengan Tio—seorang trainee lain dari Indonesia yang pernah ia cintai—hingga lewat surat-surat dan kenangan masa lalu mereka akhirnya menyadari bahwa cinta kadang harus melewati luka dan perpisahan sebelum berlabuh pada pintu maaf.

Melepasmu Dua Kali adalah kisah tentang dua sahabat SMA yang pernah berbagi kenangan indah bersama, lalu dipertemukan kembali setelah sepuluh tahun dalam reuni, namun akhirnya harus berani mencintai tanpa memiliki dan ikhlas melepas demi kebaikan.

Sahabat Terbaik mengisahkan dua sahabat kecil yang dipertemukan kembali oleh surat yang salah paham, lalu tumbuh menjadi cinta yang tak pernah terucap, dan akhirnya hanya bisa disimpan sebagai doa, kenangan, serta pengakuan tulus dalam diam.

Kisah ini menuturkan pertemuan tak terduga antara Hiro dan Michiyo yang tumbuh menjadi persahabatan hangat, lalu cinta yang akhirnya diakui namun harus dilepaskan, meninggalkan jejak indah tentang pertemuan, perpisahan, dan keikhlasan melepaskan.

Kisah ini mengurai perjalanan seorang kakak yang berpegang pada wasiat ibunya untuk menjaga adiknya, hingga di tengah perjuangan hidup dan pertemuan dengan cinta yang tak bisa dimiliki, ia belajar bahwa pengorbanan, tanggung jawab, dan kasih tanpa pamrih justru meninggalkan jejak paling dalam.

Pada reli Pramuka hujan Februari 1991, seorang remaja menemukan kehangatan tak bernama cinta dengan seorang siswi, yang kelak ia pahami sebagai pelajaran jiwa bahwa tidak semua pertemuan harus dimiliki, cukup dikenang sebagai doa sunyi di dalam hati.

Kisah ini adalah perjalanan dari genggaman uang lima ribu rupiah yang penuh keyakinan hingga menjadi undangan suci ke Baitullah, bukti bahwa doa, niat tulus, dan cinta dalam rumah tangga mampu membuka pintu langit. Ini adalah catatan perjalanan Ibadah Haji tahun 2024

Kisah ini menceritakan pertemuan sederhana seorang siswa SMA dengan adik temannya bernama Hapsi, yang berawal dari sapaan kecil di pagi banjir dan tumbuh menjadi ikatan manis kakak-adik penuh rahasia serta kehangatan yang tak pernah mereka sebut cinta.

Kisah ini menggambarkan hubungan samar antara seorang lelaki misterius dan Non, gadis kecil yang tumbuh dengan puisi-puisinya, di mana setiap kehadiran dan sepucuk amplop berisi kata-kata menjadi tanda kasih sayang tersembunyi yang menuntunnya menuju kedewasaan.

Kakak Berjilbab mengisahkan seorang mahasiswa baru Fisika UI pada tahun 1993 mengalami dua perjumpaan singkat namun membekas dengan kakak senior berjilbab, meninggalkan kenangan manis yang tak pernah terlupa meski namanya tak pernah benar-benar diingat.

Seorang kenshusei Indonesia di Yokohama tahun 1999 menemukan hiburan sekaligus “takdir aneh” lewat kaset-kaset Tan Sri P. Ramlee yang selalu muncul di momen tak terduga, hingga membuat sahabat sebelah kamarnya yakin dunia ini diam-diam diatur oleh Ramlee.

Sebuah kisah tentang suami-istri yang, di tengah lautan jamaah haji di Makkah, menemukan makna cinta terdalam melalui thawaf, sa’i, dan potongan rambut kecil yang menjelma menjadi janji suci pengabdian bersama menuju Allah.

Seorang trainee Indonesia di Osaka menemukan keteduhan di balik senyum resepsionis bernama Nagabayashi, yang dengan sapaan sederhana, surat-surat dari tanah air, dan satu foto perpisahan, meninggalkan kenangan manis yang tak terlupakan di tengah hari-hari keras perantauan.

Seorang dosen yang terbiasa dengan rutinitas Sabtunya di kampus dan warung Padang tiba-tiba mengalami pertemuan singkat dengan seorang mahasiswi kampus sebelah yang meninggalkan senyum hangat—dan sepiring ayam bakar tak terbayar—membuatnya bertanya apakah itu sekadar kebetulan atau isyarat kecil dari semesta.

Di tengah panas lembab musim panas Osaka 1999, seorang trainee menemukan seberkas kebahagiaan sederhana dari sapaan kasir kantin yang setiap hari menyebut “nana juu en desu”, hingga julukan “Mba Nana” pun lahir dan menjadi kenangan manis yang tak ternilai.

Keyakinan sederhana seorang istri yang menggenggam uang lima ribu rupiah di tahun 2008 menjadi awal perjalanan suci pasangan ini hingga akhirnya Allah mengundang mereka ke Baitullah.

Menjadi sekretaris RW bukan hanya soal tanda tangan dan arsip, tapi juga membuka pintu pada kisah-kisah tak kasat mata—seperti pertemuan istriku dengan sosok anak kecil yang seharusnya sudah tiada.

Sekelompok siswa SMAN 1 Tegal pada tahun 1991 membuktikan bahwa gamelan dan band bisa berpadu harmonis di panggung lomba musik Semarang, meninggalkan kenangan tak terlupakan tentang mimpi yang pernah hidup dengan gemuruh sorak penonton.

A man who secretly replaces someone else in a woman’s heart struggles between truth and silence, torn by the borrowed love that warms him even though he knows the light was never meant for him.

Perjalanan haji yang penuh haru dimulai dengan pelepasan sederhana di rumah dan kampus UIII, ketika doa, tangis, dan pelukan terakhir dari anak tercinta menjadi bekal hati menuju tanah suci.

Seorang pemuda yang terjebak hujan tanpa sengaja dipertemukan dengan keponakan yang lama hilang, lalu menguak kisah kelam keluarganya hingga membawanya pada janji untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar.

Seorang kakak yang sibuk kerja akhirnya memilih menulis cerpen penuh nasehat sebagai hadiah ulang tahun sederhana namun bermakna untuk sahabatnya, setelah melalui kehebohan bersama adiknya yang usil namun penuh perhatian.

Kisah Kisdanu dan Hapsari adalah perjalanan panjang dua sejoli dari desa, yang berawal dari hubungan kakak-adik penuh kasih sayang hingga akhirnya menemukan cinta sejati dan dipersatukan dalam pernikahan, setelah melewati ujian jarak, keraguan, dan kesetiaan.

Seorang trainee Indonesia di Osaka menemukan kehangatan tak terduga ketika lensa kameranya menjadi jembatan sederhana antara dirinya dan tawa siswi SMP di seberang gedung, menghadirkan sejenak pertemuan dua dunia yang berbeda.