Biografi Singkat
Sakudin lahir di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.
Pendidikan formalnya dimulai di SDN 03 Tegal Alur, Jakarta Barat pada tahun 1981, lalu pindah ke SDN 3 Sidakaton saat duduk di kelas 3. Ia lulus SD pada tahun 1987, kemudian melanjutkan ke SMPN Dukuhturi hingga tahun 1990. Pendidikan menengah atas ditempuh di SMAN 1 Tegal, lulus tahun 1993. Selanjutnya, ia meraih gelar Sarjana Sains (S.Si.) dari Universitas Indonesia, Fakultas Matematika dan IPA, Jurusan Fisika pada tahun 1998.
Karier profesionalnya dimulai pada Oktober 1998 di PT SANYO JCI Depok. Pada Februari 1999, ia mendapat kesempatan mengikuti pelatihan di Jepang selama satu setengah tahun di bidang firmware untuk Video Cassette Recorder. Sejak 2001 hingga 2018 menjadi staf pengajar di Politeknik Tugu Jakarta di Lenteng Agung. Saat ini, ia masih bekerja di perusahaan yang sama, yang kini bernama PT Xacti Indonesia.
Sejak SMP hingga SMA, ia aktif di kegiatan pramuka, serta dalam organisasi IPNU-IPPNU di desanya. Semasa kuliah, ia menjadi guru privat di Nurul Fikri selama dua tahun, serta pernah menjadi asisten di beberapa laboratorium Fisika UI dan asisten dosen di Fakultas Teknik UI.
Kecintaannya pada dunia menulis tumbuh ketika kuliah di UI. Di tengah kesibukan belajar fisika, ia kerap menyalurkan perasaan lewat puisi dan catatan kecil. Beberapa puisinya pernah dipublikasikan di buletin internal perusahaan, antara lain “Aku Berkawan Diriku” dan “Kepada Sang Derita”. Ia juga menulis beberapa cerpen, di antaranya “Awan Hitam pun Berlalu”, “Masih Ada Harapan yang Tersisa”, “Kado Ulang Tahun”, dan “Keindahan Cinta Hapsi”.
Pada tahun 2008, atas dorongan istrinya, ia menulis sebuah buku pribadi berjudul “Surat Kami: Sebuah Kisah Perjalanan Cinta”. Buku ini merupakan kisah otobiografi yang dilengkapi dengan kumpulan surat, puisi, catatan kecil, dan puluhan SMS. Diterbitkan dalam format cetak setebal 205 halaman A4, buku tersebut hanya ditujukan untuk dibaca oleh dirinya sendiri, istrinya, serta orang-orang terdekat yang ia izinkan.
Edisi Kedua (2023): Buku ini ditulis ulang dalam bentuk e-book setebal 259 halaman ukuran A4, serta diterbitkan pula dalam versi aplikasi Android. Pada edisi ini ditambahkan sejumlah surat yang sebelumnya belum dimuat, sehingga totalnya mencakup lebih dari 90 pucuk surat. Selain itu, dilakukan pula penyempurnaan pada bagian otobiografi untuk memberikan alur kisah yang lebih utuh.
Edisi Ketiga (2025): kembali hadir dalam format e-book dan aplikasi Android, dengan tambahan dua kisah baru, yaitu:
-
“Haji Bersama Kekasih: Perjalanan Iman dan Cinta di Tanah Suci” – catatan perjalanan haji tahun 2024 yang ditulis dengan nuansa romansa, setebal 49 halaman A4.
-
“Surat yang Mengikat Hati: Memoar Surat-Surat Sari” – sebuah memoar dalam bentuk romansa epistolari, setebal 39 halaman A4.
Selain buku, ia juga menulis di beberapa blog:
-
Kumpulan puisi dan cerpen: https://sakudin-puisi.blogspot.com
-
Tulisan sains (fisika dan astronomi): https://sakudin-fisika.blogspot.com
-
Syair lagu Tegalan: https://sakudin-tegal.blogspot.com

