Puisi - KUTUNGGU NYALA
Selama keraguan membimbing jiwa
Selama kegelisahan membungkam dada
Ketika hempasan-hempasan badai memerlukan cinta
Selama merah tetap merah
Aku menunggu nyala
Aku tak peduli awan
Atau jika hari telah menepi
Seandainya kesombongan berbicara, dan
Keingkaran bercengkerama
Selama nafas tetap garang
Aku tegap
Kuingin diam di samping
Berjalan, berkeringat lalu tersenyum
Lebih dalam berbunga
Syarat yang akan datang mengorbankan keindahan
Kemantapan akan diri
Kebisingan akan rindu
Karena hari aku menunggu
Karena hati aku menanti
Kukusan, 4 Oktober 1995
                                       
 
     
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
 
 
 
 
