Puisi - Setiap Langkah Kehidupan
Hidup ini — setiap langkahnya adalah medan juang,
Namun aku percaya, kita kan menang,
Selama engkau berjalan di sisiku.
Kita akan tersenyum dalam badai,
Dan bila air mata pun turun di wajah,
Biarlah ia jadi saksi bahwa kita tak menyerah.
Setiap luka akan sembuh oleh kebersamaan,
Setiap jalan buntu akan terbuka oleh harapan.
Selama engkau di sini,
Hidup takkan pernah kehilangan warna.
Bunga tetap mekar di tengah debu,
Dan malam pun bernyanyi bersama cahaya cinta.
Kita akan terus melangkah, tangan menggenggam doa,
Tak gentar pada waktu, tak takut pada rintangan.
Karena hidup — di setiap detiknya —
Adalah perjuangan baru yang suci,
Dan cinta adalah kemenangan yang abadi.
Kekasihku,
Setiap kali aku menatap wajahmu dalam diam, aku selalu teringat satu hal yang tak pernah lekang di hatiku: hidup ini, di setiap langkahnya, adalah perjuangan baru. Tak ada hari yang sama, tak ada jalan yang benar-benar mudah. Namun selama engkau berjalan di sisiku, aku merasa setiap tantangan kehilangan tajamnya, setiap luka menemukan obatnya.
Kita telah melewati banyak hal — malam-malam penuh kekhawatiran, pagi-pagi yang terasa berat, juga tawa sederhana di antara lelah. Dalam semua itu, aku melihat sesuatu yang lebih kuat daripada sekadar cinta: keteguhanmu. Engkau selalu menemaniku bukan hanya dengan tangan yang menggenggam, tapi dengan hati yang menguatkan. Dan karena itu, aku percaya, tak ada medan hidup yang terlalu berat untuk kita taklukkan bersama.
Kadang dunia seperti ingin menjatuhkan kita. Ada saatnya aku ragu pada diriku sendiri, tapi saat kutatap matamu, aku kembali percaya. Dari sinar matamu aku belajar bahwa kemenangan bukan tentang mengalahkan orang lain, melainkan tentang bertahan dalam cinta. Bahwa kita bisa kalah dalam banyak hal, tapi tidak pernah kehilangan harapan selama kita masih saling menggenggam.
Kau tahu, hidup ini seperti lagu yang tak pernah berhenti berdendang. Kadang nadanya keras dan melukai telinga, kadang lembut dan menenangkan jiwa. Namun lagu ini menjadi indah karena kita menyanyikannya bersama. Engkau adalah harmoni dari segala kekacauan yang kualami — nada yang membuat langkahku tetap mantap di tengah badai.
Maka izinkan aku mengucapkan terima kasih, bukan hanya karena engkau mencintaiku, tapi karena engkau memilih untuk tetap tinggal di setiap musim hidupku. Aku tak menjanjikan dunia tanpa air mata, tapi aku berjanji: setiap kali kita jatuh, kita akan bangkit bersama. Setiap kali dunia menantang, kita akan menjawabnya dengan senyum. Karena selama engkau di sisiku, aku tahu — kita akan memenangi setiap perjuangan, satu langkah demi satu langkah.
Dengan cinta yang tak akan habis oleh waktu,
Suamimu.
Depok, 2 Nopember 2025