Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

Cerpen - Senyum Terakhir di Osaka

Gambar
  Di antara dinginnya musim semi yang belum sepenuhnya mencair, di sebuah sudut tenang kota Osaka, berdiri sebuah bangunan pelatihan bernama  Kansai Kenshu Center . Di sanalah aku—seorang trainee dari Indonesia—menjalani hari-hari panjang yang dipenuhi kerja keras dan rindu. Namun setiap kali pintu lobi otomatis terbuka dengan desis pelan, rasa rindu itu seolah mencair, luluh oleh satu senyum. Senyum milik seorang gadis Jepang di balik meja resepsionis. Aku dan temanku diam-diam menjulukinya  Mba Naga —panggilan rahasia untuk Nagabayashi-san. Ia memang cantik, tapi bukan kecantikannya yang membuatku terpaku setiap kali berpapasan. Ia ramah, namun bukan keramahan itu yang membuatku menoleh sebelum naik lift. Ada sesuatu yang tak mampu kutafsirkan—entah kelembutan suaranya saat menyapa, atau sorot matanya yang kadang terasa seperti tengah menunggu sesuatu dariku. "Tadaima..."  sapaku pelan. "Okaeri,"  balasnya, seolah senyum itu telah lama menanti kepulanganku. Ha...

Cerpen - Dalam Putih yang Menangis

Gambar
Malam itu tanggal 2 Juni 2024, Makkah masih berselimut gemerlap lampu yang menyatu dengan cahaya langit. Udara terasa hangat, namun hati kami jauh lebih hangat dari udara gurun yang menempel di kulit. Umrah wajib yang menjadi awal ibadah haji - Tamattu telah kulalui kemarin malam bersama rombongan KBIHU. Istriku tak bisa ikut karena sedang berhalangan. Malam ini, giliranku untuk mengantarnya menjalankan thawaf dan sa’i yang tertunda. Kami hanya berdua. Di tengah lautan putih, langkah-langkah kami menyusuri pelataran Ka’bah. Tak banyak kata. Hanya gumam doa yang saling bersahutan dari mulut para peziarah. Di antara jutaan, aku merasa hanya ada kami. Dia menggenggam ujung kain ihramku saat berjalan, seperti anak kecil yang tak ingin tertinggal. Aku tahu, matanya sembab. Bukan karena lelah semata, tapi karena haru yang belum sempat tumpah. Selesai thawaf dan sa’i, kami berdiri di pinggir, sedikit menyisih dari keramaian. Ia memandangku, mencoba menahan getar di bibirnya. “Sudah selesai sa...

Cerpen - Cinta yang Terselip di Antara Rumus-rumus Fisika

Gambar
Sinopsis Di sebuah gubuk reot setelah hujan turun, seorang anak laki-laki kelas lima SD menerima wasiat terakhir dari ibunya yang sedang menanti ajal: menjaga adik perempuannya, Hapsari, dan menggantikan peran ibu untuknya. Janji itu menancap dalam hati sang kakak—menjadi kompas hidup yang membimbingnya hingga dewasa. Bertahun-tahun kemudian, sang kakak tumbuh menjadi mahasiswa Fisika di Universitas Indonesia, menjalani hidup keras di perantauan, mengajar les privat demi bertahan hidup. Di sanalah ia bertemu Ira Miranti, siswi SMA yang cerdas dan periang—dan diam-diam menaruh hati padanya. Namun ketika sang kakak secara tidak sengaja mengetahui perasaan Ira, sang kakak menolaknya dengan lembut, karena janji kepada almarhumah ibunya dan rasa bersalah atas waktu yang pernah ia curi dari Hapsari demi cinta sesaat. Waktu berlalu. Tanpa sepengetahuan sang kakak, Ira dan Hapsari menjalin persahabatan melalui surat. Dari hubungan itu, Ira berubah: menemukan makna baru dalam hidupnya, mulai be...

Cerpen - Ramlee Lagi Ramlee Lagi

Gambar
Yokohama, musim dingin di tahun 1999. Udara kering, bunga sakura masih menunggu waktu untuk merekah, dan aku-Kenshusei dari Indonesia-berjuang keras menaklukkan Shin Nihongo No Kiso II   dan memahami budaya Jepang yang kadang lebih rumit dari rumus Fisika Quantum yang dituliskan di papan tulis oleh dosen Herbert. Hari-hariku diisi dengan kelas bahasa, belajar tata krama Jepang (yang katanya tidak boleh menolak langsung, tapi juga tidak boleh menerima terlalu cepat), dan tentu saja... mendengarkan kaset tape peninggalan zaman Shogun Tokugawa: Tan Sri P. Ramlee. Kaset itu seperti sahabat lama. Setiap kali aku masuk kamar setelah pelatihan, kupencet tombol play dan terdengarlah suara merdu penuh petuah hidup: "Mari sini... Jangaaaan maraaah~" Syahdu sekali. Pas banget, terutama setelah hari penuh permintaan sensei Jepang yang berkata, "Motto hayaku! Motto hayaku!" yang artinya: "Lebih Cepat lagi! Lebih Cepat lagi!" padahal aku sudah merasa seperti The Flash. ...

Cerpen - Sajak Sunyi di Bawah Langit Februari

Gambar
Kisah tentang sepotong perjalanan pramuka yang perlahan menjelma menjadi ziarah batin Sinopsis Pada sore hujan di bulan Februari 1991, sekelompok pelajar SMA mengikuti reli Pramuka yang membawa mereka menembus sungai, sawah berlumpur, dan jalanan malam yang gelap. Di tengah perjalanan penuh keletihan, seorang remaja putra tanpa sengaja menemukan dirinya berjalan berdua dengan seorang siswi yang sebelumnya nyaris tak ia kenal. Dalam percakapan sederhana—tentang sekolah, guru, makanan, hingga mimpi masa depan—tumbuh sebuah kehangatan yang tidak dinamai cinta, tetapi meninggalkan jejak mendalam. Setelah malam itu, hubungan mereka tak pernah benar-benar terjalin sebagai pasangan. Hanya sapaan singkat di sekolah, kebersamaan bersepeda, dan beberapa pertemuan kecil yang membekas. Ketika sang gadis mulai berhijab dan menempuh jalan hidup yang lebih religius, jarak pun terbentuk di antara mereka. Namun kenangan tentang malam hujan, lumpur sawah, dan percakapan sunyi tetap melekat sebagai sebua...

Cerpen - Kakak Berjilbab

Gambar
Selasa pagi, 7 September 1993. Langkahku terasa ringan saat menyusuri jalan setapak dari kosan di Kukusan menuju halte. Sebagai mahasiswa baru, semangatku masih menyala, membakar tekad untuk mengejar impian yang telah lama kupupuk. Sudah lebih dari sebulan aku menjalani berbagai kegiatan awal perkuliahan—dari Penataran P4, serangkaian agenda penyambutan, hingga puncaknya: masa orientasi pengenalan jurusan yang akrab disebut OPT Fisika. Pagi itu, matahari belum galak, masih ramah menyapa bumi. Udara lembab menenangkan, sisa embun masih bertahan di ujung dedaunan. Di halte, aku menunggu Bus UI dengan tenang, menyandang tas selempang kesayangan. Tak lama kemudian, aku telah berada di dalam bus legendaris berwarna kuning terang—sang 'Bis Kuning' yang setia mengantar mahasiswa menjelajahi kehidupan kampus Universitas Indonesia. Kuliah pagi ini hanya dua jam—Responsi Fisika Dasar I-A. Tapi waktu merangkak, dan tak satu pun dosen atau asistennya muncul. Sampai pukul sembilan, kami m...

Cerpen - Jejak Non yang Mulai Dewasa

Gambar
Senja baru saja beranjak pergi, meninggalkan langit yang mengguratkan merah pudar seperti kenangan yang enggan hilang. Lelaki itu duduk di bangku taman sekolah yang asri, sebuah amplop kecil dari kertas berisi rangkaian kata-kata terselip di tangannya. Hari itu, Non-gadis kecil yang dulu sering duduk di lorong di samping rumahnya sendiri sambil memainkan orang-orangan yang terbuat dari kertas yang bisa digonta ganti bajunya, resmi diterima di SMK Negeri. Lelaki itu tersenyum lirih. "Selamat malam, Non...," bisiknya pelan meski langit belum begitu gelap. Ia tahu Non tak akan mendengar karena jarak yang cukup jauh untuk sebuah bisikan. Tapi bukan suara jawaban yang ia inginkan, melainkan makna yang mengalir dari hatinya. Dulu, ia datang saat Non menangis karena kesusahan dengan pelajaran sekolahnya. Ia hanya duduk di dekatnya, tanpa berkata-kata, lalu menyerahkan sebuah kertas dengan puisi kecil yang membuat Non berhenti menangis dan malah tertawa. "Aneh ya, puisi kok bisa...

✨ Tentang Penulis ✨

Setiap cerita lahir dari harapan, doa, dan cinta yang tersembunyi.
Siapakah sosok di balik kisah-kisah ini? Temukan jawabannya...

CERPEN KARYA ANAFIS '93

Buku kumpulan cerpen ini menghadirkan delapan kisah yang merentang dari cinta masa remaja, persahabatan, pengorbanan, hingga perenungan spiritual. Masing-masing cerita bukan sekadar fiksi, tetapi berangkat dari pengalaman batin yang diolah menjadi narasi penuh makna

Seorang dosen Fisika menemukan makna cinta melalui mahasiswinya, saat hukum gravitasi berubah menjadi metafora tentang rasa yang saling menarik namun tak bisa dimiliki. Cinta di antara mereka tidak pernah terucap, hanya hadir dalam bentuk pengertian, penghormatan, dan kenangan yang tak lekang oleh waktu.

Dalam perjalanannya sebagai gadis sederhana yang jatuh cinta pada rekan kerja barunya, Adipta harus belajar menerima kenyataan pahit bahwa debar yang ia simpan tak pernah berbalas, hingga akhirnya ia menemukan bahwa cinta sejati bukan selalu tentang memiliki, melainkan tentang kerelaan untuk mencintai dalam diam dan merelakannya lewat doa.

Cerita ini mengisahkan cinta tragis antara Baridin, pemuda miskin Jagapura Lor Kabupaten Cirebon, dan Suratminah, putri juragan kaya, yang berakhir nestapa oleh jurang derajat, hinaan, dan takdir.

Cerpen Remaja ini mengisahkan tentang cinta pertama yang lahir di bawah nyala api unggun, terjaga dalam diam, dan abadi dalam kenangan.

Cerpen ini menyiratkan perjalanan tobat dan kesadaran spiritual yang dalam, serta pencarian akan rekonsiliasi dengan diri sendiri — sebagai langkah awal untuk menata hidup yang lebih baik.

Kisah tragis tentang Dirman dan Surti, dua sejoli yang cintanya kandas oleh kepercayaan weton hingga berakhir di dua pusara berdampingan, menjadi pelajaran bahwa hidup dan mati hanyalah di tangan Allah, bukan ramalan.

Di balik senyum dan jilbabnya yang teduh, Anggraeni menyembunyikan cinta sunyi pada dosennya—cinta yang tak pernah berani ia ucapkan, hanya bisa ia rawat dalam doa dan diam, tumbuh sebagai rahasia manis sekaligus luka halus yang terus ia tanggung sendirian

Kasih dalam Sebutan Adik adalah kisah epistolari tentang hubungan yang bermula dari panggilan kakak-adik antara Ati dan Azis, namun perlahan berkembang menjadi cinta yang indah sekaligus rumit, terjalin lewat surat, kerinduan, dan pertanyaan tentang batas kasih sayang.

Kisah ini mengurai pertemuan seorang trainee Indonesia dan Haruka di Osaka, yang masih dibayangi hubungan pahitnya dengan Tio—seorang trainee lain dari Indonesia yang pernah ia cintai—hingga lewat surat-surat dan kenangan masa lalu mereka akhirnya menyadari bahwa cinta kadang harus melewati luka dan perpisahan sebelum berlabuh pada pintu maaf.

Melepasmu Dua Kali adalah kisah tentang dua sahabat SMA yang pernah berbagi kenangan indah bersama, lalu dipertemukan kembali setelah sepuluh tahun dalam reuni, namun akhirnya harus berani mencintai tanpa memiliki dan ikhlas melepas demi kebaikan.

Sahabat Terbaik mengisahkan dua sahabat kecil yang dipertemukan kembali oleh surat yang salah paham, lalu tumbuh menjadi cinta yang tak pernah terucap, dan akhirnya hanya bisa disimpan sebagai doa, kenangan, serta pengakuan tulus dalam diam.

Kisah ini menuturkan pertemuan tak terduga antara Hiro dan Michiyo yang tumbuh menjadi persahabatan hangat, lalu cinta yang akhirnya diakui namun harus dilepaskan, meninggalkan jejak indah tentang pertemuan, perpisahan, dan keikhlasan melepaskan.

Kisah ini mengurai perjalanan seorang kakak yang berpegang pada wasiat ibunya untuk menjaga adiknya, hingga di tengah perjuangan hidup dan pertemuan dengan cinta yang tak bisa dimiliki, ia belajar bahwa pengorbanan, tanggung jawab, dan kasih tanpa pamrih justru meninggalkan jejak paling dalam.

Pada reli Pramuka hujan Februari 1991, seorang remaja menemukan kehangatan tak bernama cinta dengan seorang siswi, yang kelak ia pahami sebagai pelajaran jiwa bahwa tidak semua pertemuan harus dimiliki, cukup dikenang sebagai doa sunyi di dalam hati.

Kisah ini adalah perjalanan dari genggaman uang lima ribu rupiah yang penuh keyakinan hingga menjadi undangan suci ke Baitullah, bukti bahwa doa, niat tulus, dan cinta dalam rumah tangga mampu membuka pintu langit. Ini adalah catatan perjalanan Ibadah Haji tahun 2024

Kisah ini menceritakan pertemuan sederhana seorang siswa SMA dengan adik temannya bernama Hapsi, yang berawal dari sapaan kecil di pagi banjir dan tumbuh menjadi ikatan manis kakak-adik penuh rahasia serta kehangatan yang tak pernah mereka sebut cinta.

Kisah ini menggambarkan hubungan samar antara seorang lelaki misterius dan Non, gadis kecil yang tumbuh dengan puisi-puisinya, di mana setiap kehadiran dan sepucuk amplop berisi kata-kata menjadi tanda kasih sayang tersembunyi yang menuntunnya menuju kedewasaan.

Kakak Berjilbab mengisahkan seorang mahasiswa baru Fisika UI pada tahun 1993 mengalami dua perjumpaan singkat namun membekas dengan kakak senior berjilbab, meninggalkan kenangan manis yang tak pernah terlupa meski namanya tak pernah benar-benar diingat.

Seorang kenshusei Indonesia di Yokohama tahun 1999 menemukan hiburan sekaligus “takdir aneh” lewat kaset-kaset Tan Sri P. Ramlee yang selalu muncul di momen tak terduga, hingga membuat sahabat sebelah kamarnya yakin dunia ini diam-diam diatur oleh Ramlee.

Sebuah kisah tentang suami-istri yang, di tengah lautan jamaah haji di Makkah, menemukan makna cinta terdalam melalui thawaf, sa’i, dan potongan rambut kecil yang menjelma menjadi janji suci pengabdian bersama menuju Allah.

Seorang trainee Indonesia di Osaka menemukan keteduhan di balik senyum resepsionis bernama Nagabayashi, yang dengan sapaan sederhana, surat-surat dari tanah air, dan satu foto perpisahan, meninggalkan kenangan manis yang tak terlupakan di tengah hari-hari keras perantauan.

Seorang dosen yang terbiasa dengan rutinitas Sabtunya di kampus dan warung Padang tiba-tiba mengalami pertemuan singkat dengan seorang mahasiswi kampus sebelah yang meninggalkan senyum hangat—dan sepiring ayam bakar tak terbayar—membuatnya bertanya apakah itu sekadar kebetulan atau isyarat kecil dari semesta.

Di tengah panas lembab musim panas Osaka 1999, seorang trainee menemukan seberkas kebahagiaan sederhana dari sapaan kasir kantin yang setiap hari menyebut “nana juu en desu”, hingga julukan “Mba Nana” pun lahir dan menjadi kenangan manis yang tak ternilai.

Keyakinan sederhana seorang istri yang menggenggam uang lima ribu rupiah di tahun 2008 menjadi awal perjalanan suci pasangan ini hingga akhirnya Allah mengundang mereka ke Baitullah.

Menjadi sekretaris RW bukan hanya soal tanda tangan dan arsip, tapi juga membuka pintu pada kisah-kisah tak kasat mata—seperti pertemuan istriku dengan sosok anak kecil yang seharusnya sudah tiada.

Sekelompok siswa SMAN 1 Tegal pada tahun 1991 membuktikan bahwa gamelan dan band bisa berpadu harmonis di panggung lomba musik Semarang, meninggalkan kenangan tak terlupakan tentang mimpi yang pernah hidup dengan gemuruh sorak penonton.

A man who secretly replaces someone else in a woman’s heart struggles between truth and silence, torn by the borrowed love that warms him even though he knows the light was never meant for him.

Perjalanan haji yang penuh haru dimulai dengan pelepasan sederhana di rumah dan kampus UIII, ketika doa, tangis, dan pelukan terakhir dari anak tercinta menjadi bekal hati menuju tanah suci.

Seorang pemuda yang terjebak hujan tanpa sengaja dipertemukan dengan keponakan yang lama hilang, lalu menguak kisah kelam keluarganya hingga membawanya pada janji untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar.

Seorang kakak yang sibuk kerja akhirnya memilih menulis cerpen penuh nasehat sebagai hadiah ulang tahun sederhana namun bermakna untuk sahabatnya, setelah melalui kehebohan bersama adiknya yang usil namun penuh perhatian.

Kisah Kisdanu dan Hapsari adalah perjalanan panjang dua sejoli dari desa, yang berawal dari hubungan kakak-adik penuh kasih sayang hingga akhirnya menemukan cinta sejati dan dipersatukan dalam pernikahan, setelah melewati ujian jarak, keraguan, dan kesetiaan.

Seorang trainee Indonesia di Osaka menemukan kehangatan tak terduga ketika lensa kameranya menjadi jembatan sederhana antara dirinya dan tawa siswi SMP di seberang gedung, menghadirkan sejenak pertemuan dua dunia yang berbeda.